Menulis adalah Bahasa Hati

Apabila seseorang telah meyakini bahwa kematian akan menghentikannya dari beramal, pasti ia akan mengerjakan sesuatu yang pahalanya mengalir pasca kematiannya. Ia akan : Mewakafkan tanah, menanamkan tanaman, menggali sumur, mengusahakan keturunan yang akan mengingat Allah sepeninggalnya, atau menulis buku.

-Ibnu Al-Jauzi-

Menulis adalah bahasa hati. Mungkin ini caraku mengutarakan apa yang sedang ada dalam hati dan pikiran.

Bagiku menulis bagian dari napas kehidupan, karena dengan menulis tanpa bertanya "who are you", pembaca sudah dapat mengetahui bagaimana karakter penulisnya. Apa yang sedang dirasakan penulis melalui tulisannya

Menulis adalah mengekspresikan karya melalui bahasa pena. Seperti halnya mengikuti event di One Day One Post batch 9 ini, dengan senang hati menerima tantangan menulis selama empat puluh hari. Apakah aku bisa lulus pada tantangan kali ini? Hmm..kita liat aja yah hehe.

Menulis adalah salah satu caraku membahagiakan diri sendiri, jika dianalogikan seperti membuang "sampah" pada tempat yang tepat, mengeluarkan isi hati, pikiran agar lebih menenangkan raga. 

Menyelesaikan beberapa tulisan yang terkadang terjebak dalam ruang-ruang imajiku sendiri, menciptakan diksi-diksi indah dalam beberapa paraghraf, merupakan hal yang menyenangkan.

Salah satu alasanku menulis adalah agar dapat jujur, bertutur disaat tak pernah bisa jujur, bahkan pada diri sendiri. Bahasa tulisan adalah bahasa kejujuran, maka dengan menulis sebagai media untuk mengutarakannya. 

Ternyata memang benar, bahasa tulisan adalah bahasa kejujuran. Kejujuran menulisnya membuatku belajar untuk memahami karakternya tidak hanya dari apa yang pernah diungkapkan melalui lisan tetapi juga dari segala rasa yang dituangkan melalui tulisan.

Pekerjaan menulis itu pekerjaan berpikir. Tidak hanya dengan pikiran namun dengan hati dan perasaan. Dengan tulisan aku lebih bisa mengungkapkan perasaan ketika lisan kelu, dengan tulisan lebih bisa bermain kata dengan bahasa terindah.

Aku lebih suka memahami seseorang tidak hanya dari apa yang pernah diungkapkan namun lebih kepada apa yang dia tulis. Karena tulisan mewakili perasaan. Itulah mengapa hampir seluruh sosial media menggunakan bahasa tulisan untuk menyampaikan maksud dalam hati dan pikiran. Walau kebanyakan dari mereka menulis sesuatu yang terkadang tidak penting. Nah kan, dengan begitu jadi paham,  mana yang tulisannya baik dan  menginspirasi mana yang tidak perlu dibaca. Maka jadilah penulis yang menginspirasi kehidupan pembacanya.

Pernah membaca sebuah quote "Pekerjaan yang paling menyenangkan adalah hobi yang dibayar."

Inilah yang sekarang aku jalani, meskpun background pendidikanku bukan dari sastra, tetapi karena hobi akupun melakoninya sebagai content writer, walapun fee-nya tidaklah besar namun menyenangkan. 

Semoga karir menulisku kelak dapat berkembang lagi di masa depan.

Menulis adalah menggenggam jiwa,

Menulis adalah memeluk hati,

Menulis adalah mencintai,

Jika menulis bisa meredam lara, maka menulislah.

Jika menulis bisa menumbuhkan cinta, maka menulislah.

Related Posts

Posting Komentar